Sunday 15 March 2015

IFS: Asal-Usul Tiap Bagian dan Bebannya

Entri kali ini berhubungan dengan metode Sistem Keluarga Internal (IFS) yang saya bahas di entri sebelumnya.

Sampai saat ini, saya belum menuntaskan membaca buku Self-Therapy yang ditulis Jay Earley. Saat ini, saya sedang membuka halaman 253, Chapter 14: Healing a Wounded Child - Unburdening an Exile. Di halaman ini, Earley memberikan jawaban dari pertanyaan yang berusaha saya abaikan sepanjang membaca, "Bagaimana bagian-bagian ini terbentuk?" Saya kira pertanyaan itu tidak akan terjawab di buku ini. Namun, di halaman yang sedang saya buka sekarang, Jay Earley memberikan penjelasan yang cukup bisa diterima. Penjelasan ini memang masih hipotesis karena Jay tidak bisa memberi bukti ilmiah (beliau sempat menyinggung ini di interview berikut), tapi IFS adalah model yang sangat praktikal dan dapat dialami secara empiris. Sama seperti perspektif lainnya dalam psikologi, "teori" yang diajukan memang cenderung tidak berdasarkan penelitian ilmiah, namun lebih didasarkan pada pengalaman profesional sebagai terapis/psikolog/psikiater. Psikologi adalah ilmu yang abstrak, mungkin akan sangat sulit memahaminya secara asli dan utuh, namun IFS menawarkan model yang sangat memuaskan dalam menjelaskan asal-usul "jiwa" atau psyche manusia. Saya akan mengutip perspektif IFS sesuai yang dituliskan Jay Earley dalam bukunya Self-Therapy, Chapter 14:

Bab 14: Menyembuhkan Anak Yang Terluka - Melepas Beban Tahanan

Sampai titik ini dalam proses IFS, Anda telah mengakses dan menyaksikan asal-usul rasa sakit tahanan di masa kecil, dan Anda telah mengasuh ulang dan memulihkannya (jika diperbolehkan). Langkah besar selanjutnya adalah pelepasan beban, yang akan dibahas dalam bab ini. Beban bukanlah sesuatu yang intrinsik bagi tahanan; itulah sebabnya beban dapat dilepaskan. Dalam perspektif IFS, bukan tahanan-nya, melainkan beban-nyalah yang tercipta dari insiden masa kecil.

Asal-Usul Tiap Bagian dan Bebannya

Kemudian muncullah pertanyaan-pertanyaan fundamental: Dari mana asal bagian-bagian tersebut? Bagaimana suatu beban terbentuk? Mari kita periksa dengan kembali ke awal mula kehidupan. Ketika bayi lahir, ia menunjukkan berbagai karakteristik alami tertentu--manis, agresif, lucu, sensitif, tenang, semangat, terhubung, dan sebagainya.  Tiap bayi memiliki susunan karakteristik yang unik, yang merupakan diferensiasi alami dari tubuh/jiwa si bayi yang baru lahir. (Dan ada juga karakteristik lain yang hanya muncul seiring anak, dan kemudian orang dewasa, berkembang--tanggung jawab, cinta yang matang, kebijaksanaan, kreativitas, ketabahan, dan sebagainya.) Dalam IFS, seluruh kualitas ini dapat dilihat sebagai bagian-bagian. Walau begitu, pada masa awal ini, bagian-bagian tersebut belum memiliki beban. Perlu banyak pengalaman menyakitkan dan tak tertahankan untuk membentuk sebuah beban. Karena itu, bagian-bagian ini belum disebut sebagai tahanan atau pelindung--mereka semata-mata adalah bagian-bagian sehat.

Seiring pertumbuhan anak, ketika insiden menyakitkan atau traumatis terjadi, biasanya ada satu bagian tertentu yang mengalami insiden tersebut. Bagian-bagian lainnya menghindari pengalaman itu, sementara satu bagian tetap tertancap di dalamnya, karena seseorang harus mengalaminya. Contohnya, katakanlah Anda terus-menerus mencoba mendapatkan pelukan dari ibu, namun dia teralih dan mengabaikan Anda. Mungkin Bagian Penyayang yang berusaha mendapatkan pelukan itu dan karena itu bagian inilah yang akan mengalami insiden tersebut dan menerima rasa sakit ini sebagai beban.

Terkadang satu bagian akan betul-betul menjadi pahlawan dan dengan sengaja melangkah maju untuk menyerap sebuah pengalaman berbahaya, menahan pelurunya, katakanlah, untuk seluruh sistem. Contohnya, jika Anda diserang oleh ayah Anda, bagian yang kuat mungkin saja maju untuk mengalaminya. Ia menerima pukulan itu demi melindungi sang Diri dari trauma tersebut. Pada anak kecil, Diri belum terbentuk secara utuh, karena itu Ia belum memiliki kekuatan dan ketahanan untuk bisa menangani sebuah trauma. Karena itu seluruh bagian menyembunyikan sang Diri agar Ia tetap aman. Mereka menjaganya agar tetap di luar kesadaran agar Ia tidak terluka oleh pengalaman menyakitkan ini. Dengan begini, sang Diri bertahan dalam kemurniannya dan utuh sepanjang kehidupan, tapi, sayangnya, mungkin Ia akan tetap tersembunyi hingga masa dewasa dan bisa jadi sulit untuk diakses.

Bagian yang mengalami insiden traumatis tersebut untuk menggantikan sang Diri, bukan berarti ia sendiri mampu menanganinya, dan hasilnya ia terluka. Ia dibiarkan menanggung beban berupa emosi menyakitkan atau keyakinan negatif yang cenderung persisten muncul sampai ia disembuhkan. Dalam contoh di atas, Bagian Penyayang mengalami luka yang sangat intens hingga tak tertahankan lagi, sehingga bagian ini menyimpan beban luka. Sejak itu, ia takkan muncul sebagai Bagian Penyayang; ia semata-mata terlihat seperti Tahanan Luka. Walau begitu, di balik luka itu, kasih sayang alaminya masih ada, dan apabila bebannya dilepaskan melalui terapi, sifat aslinya akan terungkap lagi.

Sejauh ini kita telah mendiskusikan bagian-bagian yang mengalami bahaya dan menerima beban yang menyakitkan. Ini, tentu saja, adalah para tahanan. Seperti yang kita ketahui, terdapat pula pelindung, yang berusaha menjaga jiwa rentan kita dari rasa sakit tak tertahankan yang ditimbulkan kejadian-kejadian berbahaya ini. Beban mereka bukanlah rasa sakit mula-mula, melainkan peran protektif yang mereka jalankan. Melanjutkan contoh di atas, anggaplah Tahanan Luka/Penyayang telah terluka sekian kali sehingga Bagian Berkecukupan akhirnya memutuskan bahwa tidak ada gunanya terus berusaha dipeluk karena setiap kali Anda melakukannya, Anda disakiti. Bagian itu tidak bisa membuat sang ibu memberi apa yang Anda butuhkan, maka solusi satu-satunya adalah menutup kebutuhan Anda sendiri untuk mencegah luka lanjutan. Bagian Berkecukupan kini menjadi Pelindung Penyumpal. Menyumpal kebutuhan-kebutuhan Anda adalah perannya dan bebannya, khususnya menyumpal kebutuhan-kebutuhan dari Tahanan Luka/Penyayang.

Si Pelindung Penyumpal telah mengasingkan Bagian Terluka dalam tahanan. Sementara tahanan terbebani dengan perasaan dan keyakinannya, pelindung mengambil peran aktif yang bertujuan khusus. Ketika Pelindung Penyumpal akhirnya bisa melepaskan beban peran protektifnya, ia bisa kembali ke sifat alaminya sebagai Bagian Berkecukupan.
Ketika Anda mencapai masa dewasa, Anda akan memiliki sejumlah tahanan, beberapa pelindung, dan beberapa bagian yang belum menanggung beban--bagian-bagian sehat. Mereka semata-mata mengeluarkan kualitas-kualitas aslinya seperti bahagia, suka bercanda, kuat, cerdas, dan sebagainya. Tujuan IFS adalah membantu semua tahanan dan pelindung--semua bagian yang terbebani--untuk melepaskan bebannya agar mereka dapat kembali menjadi diri mereka yang sebenarnya dan menampilkan kualitas-kualitas positif mereka yang alami.

Wednesday 11 March 2015

Sekilas Tentang Terapi-Diri (Sistem Keluarga Internal)


Tujuan saya menulis ini adalah untuk menambah referensi model IFS berbahasa Indonesia. Tadi saya sempat browsing referensi Indonesia dan terapis di Indonesia yang memakai model IFS. Hasilnya tidak ada. Yang ada hanya hipnoterapis Part Work, yang modelnya sedikit mirip dengan IFS karena membahas "bagian-bagian" (parts) dalam diri kita. Bahkan artikel berbahasa Indonesia untuk model IFS tidak ada.

Untuk pendahuluan, saya akan membahas beberapa poin penting dalam cara kerja IFS. Poin-poin tersebut antara lain: asumsi dasar, bagian-bagian, Manajer, Pemadam, Tahanan, Diri dan proses penyembuhan.

Catatan: Saya harus menyingkat beberapa istilah demi memudahkan penulisan dan tidak membuat istilahnya terlalu rumit. Misalnya, Firefighters yang seharusnya berarti Para Pemadam Kebakaran, saya singkat menjadi Pemadam agar lebih mudah diingat dan dibaca.

ASUMSI DASAR


Sistem Keluarga Internal atau Internal Family Systems (IFS) merupakan model kepribadian yang menyatakan bahwa dalam setiap orang, terdapat bagian-bagian (parts) atau kepribadian kecil yang memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan kita. Secara alami, seiring pertumbuhan kita dari lahir hingga sekarang, bagian-bagian tersebut muncul karena dipicu oleh kejadian-kejadian yang kita alami.


Secara umum, bagian-bagian dalam diri kita dapat dikategorikan menjadi Pelindung (Protectors) dan Tahanan (Exiles, arti aslinya adalah "warga pengasingan"). Saat kita mengalami kejadian-kejadian traumatis, khususnya saat kita kecil dan tidak berdaya, sisi kita yang tidak berdaya tersebut membeku dan menjadi Tahanan/Exiles. Si Tahanan menanggung perasaan-perasaan ekstrim seperti malu, takut, cemas, kesepian, tidak berdaya, dll. Kejadian traumatis membuatnya beku, terkurung, tidak bisa bertumbuh, selamanya terperangkap dalam sosok anak kecil dalam kurungan. Namun, bagaimana kita dapat bertahan dalam hidup jika sudah terkurung sebagai Tahanan?

Di situlah Pelindung muncul. Pelindung bertugas agar kita tetap bisa berfungsi dan tidak merasakan rasa sakit yang diderita Tahanan. Dalam melakukan tugasnya, Pelindung bisa dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama, Manajer, yang berusaha melindungi kita dengan cara mengurung Tahanan dan melakukan hal-hal yang positif untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Yang kedua, Pemadam (Firefighters) yang melindungi kita dengan cara menenangkan Tahanan agar tidak kolaps dan tidak terus disakiti. Untuk itu, biasanya Pemadam mengatasi Tahanan yang berontak dengan cara yang instan dan terlihat negatif, misalnya merokok, mabuk-mabukan, menunda pekerjaan, menyakiti tubuh, mengalihkan kita dari suatu topik, membuat kita pusing, lupa, dsb. Dan, cara-cara ini terbukti ampuh untuk menenangkan Tahanan, walau untuk sementara. Pernahkah kamu merasa dalam dirimu seperti ada dua kubu yang saling bertentangan dan bertikai? Ini sering diilustrasikan dengan gambaran malaikat dan iblis yang melayang di bahu kita. Misalnya, ada iblis yang berkata, "Ayo, makan aja cokelatnya. Makan coklat bisa bikin kamu lebih rileks." Tapi, di sisi lain ada malaikat yang memperingatkan, "Jangan makan coklat. Kamu ga liat apa, kamu udah gendut gitu?! Nanti, kalau semua baju ga pas, kamu sendiri yang repot!" Kedua kubu ini merepresentasikan bagian Manajer dan Pemadam yang berdebat demi melindungi Tahanan. (Contoh lebih untuk masing-masing bagian ini akan kita bahas di poin-poin berikutnya.)



Terlepas dari bagian-bagian yang saling bertikai ini, ada satu sosok yang tidak terpengaruh dan tetap waras dalam kita. Sosok ini bersifat tenang, pengertian, teguh, penuh kasih, ingin tahu dan mengandung kualitas-kualitas positif lainnya. Sosok ini adalah Diri kita yang sejati. Self. Semua orang memiliki Diri. Hanya saja, seiring pengalaman-pengalaman menyakitkan, Diri tertutupi oleh bagian-bagian yang berusaha melindungi kita. Para Pelindung kehilangan kepercayaannya pada Diri. Mereka menganggap Sang Diri masih kecil, dan tidak sadar bahwa seiring berjalannya waktu, Diri sudah bertumbuh dan memiliki kemampuan untuk memimpin mereka. Karena itulah, tujuan dari terapi IFS adalah membuat bagian-bagian kita menyadari keberadaan Diri sebagai penyembuh dan sebagai sosok yang kuat. Dalam proses penyembuhan ini, Diri harus bisa mempertahankan eksistensinya dan berinteraksi dengan bagian-bagian lain untuk menuju pemulihan dan keharmonisan antara setiap bagian.

Dalam proses pemulihan ini, Diri akan mengalami beberapa tantangan. Ia perlu mempertahankan keadaan murninya, tanpa dirasuki oleh bagian-bagian lain. Sementara itu, Diri akan berusaha mengakses tiap bagian. Pertama, Ia akan berinteraksi dengan Para Pelindung dan memahami niat-niat baik mereka, karena pada dasarnya, Para Pelindung muncul dengan niat untuk menghilangkan penderitaan yang dialami Tahanan. Diri yang memiliki sifat pengertian dan ingin tahu akan memahami kekhawatiran-kekhawatiran yang dirasakan Para Pelindung, dan berusaha meyakinkan mereka bahwa Diri dapat membantu mereka mengatasi masalah-masalahnya. Setelah Diri memperoleh kepercayaan mereka kembali, barulah Diri boleh mengakses Tahanan yang dilindungi. Diri akan mencari tahu permasalahan yang dialami Tahanan, dan setelah itu berupaya untuk memulihkannya kembali. Setelah Tahanan pulih, Diri tidak lantas mengabaikan Para Pelindung. Diri wajib membantu mereka mencari peran baru yang lebih sehat dan konstruktif. Saat tahap akhir ini tercapai, Diri akan mengambil alih sebagai pemimpin dan bekerja sama dengan tiap bagian secara harmonis.

BAGIAN-BAGIAN


Bagian-bagian dalam diri kita terbentuk dengan peran tertentu. Tujuan mereka sama, untuk menghilangkan penderitaan yang kita alami. Dari pemahaman ini, IFS mengajak kita untuk tidak membeda-bedakan bagian-bagian dengan label "jahat" atau "baik", IFS membantu kita memahami bahwa semua bagian ini memiliki niat yang positif. Bahkan untuk orang terjahat sekalipun, perilaku mereka semata-mata didorong oleh bagian yang menginginkan hal terbaik. Sebagai akibatnya, kita menyambut setiap bagian dengan tangan terbuka dan pengertian, bukan menghakimi.

Walau begitu, cara-cara ekstrim yang mereka tempuh tidak selalu berhasil. Terkadang, strategi yang mereka lakukan membuat kita semakin terpuruk dalam penderitaan, kegagalan, dan putus asa.

Tiap bagian dapat memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Mereka memiliki cara berpikir, perasaan, dan perilaku yang bisa jadi mirip, bisa jadi saling bertentangan. Mereka bekerja dengan sistem yang otonomis, mandiri. Sampai di sini mungkin kita mengira konsep ini mengada-ada dan palsu. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Mungkin saja apa yang disebut "bagian-bagian" ini jadi ada karena diciptakan oleh para praktisi IFS ini sendiri? Namun, dalam bukunya, Jay Earley menyatakan bahwa ia memilih untuk yakin bahwa bagian-bagian ini memang benar-benar ada, bahkan memiliki rupa dan kepribadian tersendiri. Dan saya tidak bisa menyangkal memang terdapat bagian-bagian yang berbeda yang seringkali mendorong saya melakukan hal tertentu. Dalam IFS, memahami mereka sebagai makhluk yang memiliki sifat dan pola pikir tersendiri merupakan upaya untuk lebih mudah mengenali tiap bagian ini. IFS mendorong kita melihat mereka sebagai sosok yang hidup, dengan begitu kita dapat berinteraksi dan memahami motivasi di balik gerak-gerik mereka.

MANAJER


"Kita semua punya malaikat pelindung." Mungkin kita pernah mendengar istilah seperti ini. Dan nyatanya, malaikat pelindung memang ada, dalam diri kita sendiri. Begitu menurut IFS.

Dalam poin sebelumnya, kita sudah paham bahwa kita memiliki bagian-bagian yang otonomis. Manajer adalah bagian yang berperan untuk membangun kita ke arah yang lebih baik dengan cara antisipasi dan kontrol diri. Strateginya lebih bersifat jangka panjang. Cara-cara yang diajukannya cenderung terlihat positif. Dalam IFS dipaparkan bahwa terdapat banyak bagian yang dapat digolongkan dalam kategori Manajer. Jadi, dalam keberlangsungan hidup kita, terdapat banyak Manajer yang berusaha mengelolanya.

Walau begitu, terdapat Manajer-manajer yang menjalankan strateginya dengan ekstrim, sehingga sebagai akibatnya membuat kita kelelahan dan sumpek dengan tuntutannya. Berikut contoh beberapa Manajer yang mungkin kamu miliki. Perlu ditekankan, bahwa pemberian nama dan karakter untuk masing-masing bagian tidaklah pasti, dan kamu bebas menamakannya apa saja (dan lebih baik lagi kalau kamu bertanya ke bagian itu ia ingin diberi nama apa). Tidak harus sama persis dengan jenis Manajer yang dijabarkan di bawah ini.

  • Hakim (Judge). Peran Hakim adalah untuk menghakimi atau mengkritik bagian-bagian yang salah dari kita. Misalnya, ketika kita makan terlalu banyak, Hakim akan mencela kita habis-habisan. Ketika kita berprasangka buruk ke orang lain, Hakim akan membuat kita merasa bersalah karena mungkin orang tersebut sudah banyak membantu kita.
  • Cendekiawan (Intellectualizer). Cendekiawan berperan sebagai pembius perasaan emosional kita. Misalnya, ketika teman kita sedih dan curhat, kita mendengarkan dengan cara menganalisis masalahnya, bukan turut merasakan kesedihannya. Kita mungkin memberi saran seperti, "Berdasarkan teori blablabla, masalah kamu bisa selesai kalau kamu melakukan ini dan itu." Dan ini yang cenderung dilakukan Cendekiawan ke bagian-bagian kita yang lain. Ia mengobservasi, menganalisa, dan memprediksi gerak-gerik bagian lain tanpa benar-benar menyimak dan ingin tahu.
  • Pelayan (People Pleaser). Bagian ini berupaya mengurangi rasa sakit Tahanan dengan cara menyenangkan orang lain. Mungkin, Pelayan percaya dengan menyenangkan orang lain, kamu tidak akan diabaikan atau tidak dimusuhi. Atau kamu akan menerima perhatian yang sangat dibutuhkan Tahanan.
  • Penghindar (Avoider). Penghindar memastikan bahwa Tahanan tidak disakiti orang lain. Ia mungkin berpikir bahwa sebelum disakiti orang lain, dia harus menghindar lebih duluan. Ia berusaha memastikan kita tidak akan diabaikan atau disakiti orang lain, dengan cara menghindar.
Masih banyak lagi jenis Manajer lain. Untuk contoh lebih jelas betapa variatifnya Para Manajer ini, berikut beberapa Manajer dalam jiwa Cray, beserta peran dan niatnya:
  • Si Optimis. Terus memberi pandangan positif. Berusaha tidak jatuh dalam rasa putus asa.
  • Penyunting. Memperbaiki diri dari segala aspek. Berusaha menghalau kritikan eksternal.
  • Helper. Menawarkan hal-hal pro-sosial atau pro-lingkungan. Berusaha merasa lebih berguna.
  • Penghindar. Menjauh dari orang lain. Berusaha supaya tidak ditinggalkan.
  • Cendekiawan. Membicarakan semua hal tanpa menampilkan emosi. Berusaha supaya tidak merasa sakit.
Pemberian nama bukanlah hal yang mutlak. Bisa jadi, setelah lebih mengenali satu bagian, kamu merasa nama yang tadi sudah tidak cocok. Ketidakcocokan nama bisa terjadi karena sebelumnya kita belum mengenal lebih dalam satu bagian. Earley memberi saran agar Diri menanyakan nama yang diinginkan oleh bagian itu sendiri.

Walau biasanya yang bertikai adalah pihak Manajer dan Pemadam, namun antara Para Manajer juga bisa saling tidak setuju. Misalnya, pada kasus Cray, Si Optimis mungkin tidak setuju dengan Penghindar. Atau bahkan bisa jadi Penghindar adalah bagian dari Pemadam, bukan Manajer.

PEMADAM


Kalau Manajer melindungi Tahanan dengan strategi yang lebih bisa diterima, Pemadam cenderung melakukan aksinya dengan cara yang mungkin dirasa merugikan. Ini karena sistem internal berada dalam kondisi darurat, sehingga penanganan instan dan segera harus dilancarkan. Istilah asli yang digunakan adalah Firefighters, Pemadam Kebakaran, dan sesuai dengan namanya ia bertindak secara cekatan memadamkan api yang membahayakan, yang biasanya berasal dari Tahanan.

Pemadam banyak dikaitkan dengan perilaku-perilaku impulsif dan negatif. Tapi, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bagian ini juga bertindak dengan niat yang positif. Bayangkan, saat tangisan dari Tahanan mulai membanjiri kita, dan tangisan tersebut semakin kuat hingga kita tidak tahan lagi. Pemadam segera bertindak cepat dan menuntut hal-hal yang bisa meredam atau mengalihkan kita dari tangisan luarbiasa Tahanan. Ia mungkin segera meredam dengan menyuruh kita mengkonsumsi cokelat atau merokok. Ia mungkin dengan ajaib bisa menyulap Tahanan menjadi tidak terlihat atau membuat kita mengalihkan perhatian dari situasi nyata yang memicu si Tahanan. Bisa jadi ia membuat kita amnesia mendadak. Ada juga yang membuat kita mengamuk dan marah-marah seperti anak kecil. Namun, intinya yang dilakukan Pemadam adalah untuk meredam kepiluan mendalam yang dirasakan Tahanan.

Berikut contoh-contoh umum Pemadam.
  • Pesulap (Magician/Confuser). Bagian ini mungkin cepat-cepat membuat pandangan dan pikiran kita kabur. Ini bisa jadi karena saat itu teman kita tiba-tiba membahas sesuatu yang memicu trauma masa kecil kita. Misalnya dihukum dengan sabuk pinggang, atau diabaikan oleh orangtua kita. Mungkin kita pernah dianiaya oleh orang terdekat kita saat kecil (secara verbal, fisik, seksual). Penyulap paham bahwa hal ini sangat menyakitkan bagi kita, sehingga ia memainkan perannya untuk membuat kita benar-benar teralihkan dengan cara mengaburkan penglihatan atau kesadaran. Kita jadi linglung dan lupa dengan apa yang sedang dibicarakan.
  • Temper-tantrum. Temper tantrum adalah perilaku mengamuk yang biasanya dilakukan anak-anak. Contohnya, saat tidak dibelikan permen, ada anak-anak yang mengamuk di lantai. Bagian ini mungkin bersikap agresif dan menyerang orang lain.
  • Pecandu. Yang dicandu bisa bermacam-macam. Bisa narkoba, makanan, atau minuman. Tujuan umumnya untuk menumpulkan rasa sakit yang dialami Tahanan.
Berikut beberapa contoh Pemadam yang dimiliki Brenda.
  • Pelupa (Comforter). Melupakan semua aktivitas dan berdiam diri. Berusaha menghindari perasaan gagal.
  • Pesulap. Pura-pura merasa rileks dan tenang. Berusaha tidak merasa cemas.
  • Penyanyi. Memutar lagu non-stop di kepala dan terus terulang. Menjaga agar Tahanan tidak berontak.
  • Thanatos. Ingin mengubrak-abrik semua barang, ingin berteriak, melakukan hal-hal destruktif lainnya. Berusaha menumpulkan Tahanan.
  • Pembunuh. Ingin bunuh diri. Berusaha membunuh Tahanan agar tidak merasakan apa-apa lagi, termasuk dibenci dan dihakimi.

TAHANAN


Tahanan bisa dibayangkan secara literal. Ia seperti dikurung dalam penjara dan tidak dibiarkan lolos oleh Para Pelindung. Ada beberapa kekhawatiran yang mendorong Pelindung melakukan ini. Mungkin Pelindung khawatir Tahanan akan mengubrak-abrik sistem yang ada. Mungkin Pelindung tidak mau Tahanan mengambil alih kesadaran kita dan membuat kita merasakan kepedihan mendalam. Mungkin Pelindung membenci Tahanan karena merasa ia sama sekali tidak berguna dan berbahaya. Untuk mengakses Tahanan, IFS menekankan sangat pentingnya untuk mendapatkan persetujuan dari Para Pelindung terlebih dahulu, karena Tahanan menyimpan emosi yang sangat kuat dan menyakitkan.

Sepanjang sesi IFS, secara ideal Diri yang harus berada di posisi sadar dalam berinteraksi dengan bagian-bagian lainnya. Saat kita mulai menghakimi atau merasa benci ke suatu bagian, artinya ada bagian lain yang melekat ke Diri, sehingga bagian tersebut yang berinteraksi ke bagian lain. Misalnya, awalnya Diri sedang berdialog dengan bagian Pemabuk. Lalu kita mulai merasa jijik dan muak dengan bagian tersebut, artinya bagian Hakim yang mulai mengambil alih kesadaran kita. Dalam situasi ini, Diri bisa meminta tolong bagian Hakim untuk berpindah dulu. Jika bagian itu tetap tidak mau pindah, berarti mungkin ada alasan kuat ia tidak mau pindah. Maka Diri akan mengakses dan berinteraksi dengan Hakim dahulu sampai tuntas, baru setelah diizinkan oleh Hakim, Diri kembali fokus kepada bagian Pemabuk.

Bagian Tahanan lebih susah untuk ditembus karena dijaga oleh banyak Pelindung. Dalam proses IFS, kita hanya boleh mengakses Tahanan setelah mendapat persetujuan penuh dari Para Pelindung. Bisa jadi proses ini berbahaya jika kita belum tahu menanganinya dan belum bisa mempertahankan Diri. Karena itu, Earley merekomendasikan terapis IFS untuk membantu dalam penanganannya, atau bantuan seorang partner untuk memfasilitasi. Sayangnya, terapis IFS di Indonesia sejauh ini belum saya tahu informasinya bila ada. Yang penting, saya rasa jangan memaksa mengakses bagian Tahanan jika belum siap.

Tahanan terbentuk sebagai akibat masa kecil yang traumatis. Kejadian traumatis ini bisa jadi banyak hal, misalnya ditinggalkan, dianiaya, dilecehkan, diabaikan, ditelantarkan, dikritik, dipermalukan, di-bully, dll. Bagian ini menyimpan banyak emosi negatif yang sangat kuat, karena itu dia dikurung oleh Para Pelindung. Dan Tahanan mungkin berusaha memberontak, atau di sisi lain merasa sangat kesepian dan takut untuk keluar.

DIRI


Diri memiliki sifat-sifat positif secara alami. Semua orang memiliki Diri yang sejati. Ini adalah asumsi yang ditetapkan dalam model IFS. Konsep Diri bisa jadi terdengar spiritual bagi beberapa orang. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
  1. Terhubung. Diri secara alami merasa terhubung dan ingin membina relasi yang harmonis dengan orang lain dengan cara yang suportif. Diri tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain dan membuka diri.
  2. Ingin tahu. Diri tidak menghakimi dan selalu ingin tahu secara tulus terhadap orang lain, secara utuh. Dengan penuh pengertian, Ia berusaha mendengarkan sudut pandang orang lain.
  3. Penyayang. Ketika kamu berada dalam kondisi Diri, kamu betul-betul menyayangi orang lain. Kamu peduli terhadap perasaannya dan mendukungnya mengatasi hal-hal sulit. Sifat penyayang membuat orang lain merasa diperhatikan dan aman.
  4. Tenang. Diri mempunyai rasa aman dan teguh, tidak mudah goyah dan terombang-ambing. Keberadaan Diri ditandai dengan kekuatan untuk mengalami sesuatu tanpa harus terbebani dan rapuh. Atau terlena dan tergoda.
Karena sifat-sifat ini, pihak yang dianggap paling efektif dalam menangani bagian-bagian internal adalah Diri. Diri berusaha meyakinkan Pelindung bahwa Ia mampu mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul, tanpa memaksa Para Pelindung untuk berhenti bicara. Kemudian setelah mendapatkan kepercayaan Pelindung, Ia akan mengakses dan memulihkan Tahanan. Ia bisa menjadi orangtua asuh bagi Tahanan. Ia bisa menjadi pembimbing bagi Tahanan. Dengan adanya pengertian, perhatian, dan keteguhan dari Diri, Tahanan dapat dipulihkan dari rasa sakitnya. Tahanan tidak lagi harus merasa sendiri. Para Pelindung tidak lagi harus keletihan dalam menjalankan perannya. Diri dapat mulai bekerja sama dengan tiap bagian dalam mengatasi masalah eksternal dan internal.

Bagaimana bagian-bagian ini bisa muncul? Silakan baca di sini.

Bagi kalian yang tertarik dengan metode ini, dapat memesan buku Self-Therapy oleh Earley Jay di Periplus. Untuk melihat buku-buku lainnya dari Earley Jay, klik di sini. Kalian juga bisa mengunjungi website-nya di alamat berikut.